PETIR ITU MEMBEAJARI KU PELAJARAN
Waktunya untuk belajar dalam segala hal di universitas
kehidupan. Seperti kejadian tadi pagi pada saat menjelang subuh. Batam sedang
diberi rahmat oleh yang maha pemberi rahmat, hujan deras dan disertai petir
menggelegar. Dan pada saat petir yang menurut saya paling kuat, bersamaan mati
lampu. Awal nya saya mengira mati total, karena sering pada saat hujan lebat
atau petir PLN mati. Tapi karena tadi saya juga mendengar seperti bunyi saklar
yang turun, saya keluar kamar, karena gelap dan juga masih dinihari, saya juga
nggak berani membuka pintu depan, akhir
nya bangunin dede, dan buka pintu depan. Ternyata memang hanya rumah saya yang
mati lampu. Periksa semua sekring dan semua sudah dinaikkan tetap aja nggak
nyala.
Mulai fikiran panic melanda, ya Allah cobaan apalagi yang
akan Kau berikan, langsung negative thinking akan mengeluarkan biaya yang
mungkin akan besar. Tapi Alhamdulillah fikiran ini kembali dapat dikendalikan.
Insya Allah tak akan cobaan yang diberikan kepada hamba Nya melebihi kemampuan
nya. Karena sudah masuk waktu subuh akhir nya saya melaksakanan sholat Fajar dan
sholat subuh dan disertai doa, Ya Allah kuatkan lah aku dalam menjalani hari-hari
ke depan, dan berilah sabar seperti sabar nabi Muhammad, amin.
Mungkin karena gelap, Rasya juga terbangun dan bilang, Caca
takut bunda, lantas saya peluk dia, gak
usah takut sayang ada bunda, lampunya mati, tapi bunda udah nyalain lilin,
akhir nya dia tidur lagi. Dan gak lama terbangun karena mendengar kak Dedek
buka pintu.
Saya lantas mengajak nya Bangun, yuk dek Bangun, bunda mau
cari warung yang buka untuk beli lilin, adek sama kakak aja ya.
Beli lilin di warung pak Ipon dan beli sarapan di bawah
pohon. Persiapan adek sekolah, bunda kerja semua nya dilewati dengan Cahaya lilin
yang remang-remang. Sambil terus berfikir siapa ya yang bisa benerin listrik
ini.
Akhir nya ingat om Jon yang barusan buat teralis pintu.
Setelah sampai di kantor bunda telp om jon dan janji akan segera ke rumah.
Setelah om jon sampai di rumah ternyata masalah nya tidak
seberat yang saya bayangkan. Saya fikir ada yang konslet atau ada sekring yang
putus atau apalah, ternyata hanya ada saklar yang turun, tapi saya gak tau yang
mana J
Finally mulai sekarang untuk urusan listrik pun saya harus
tau detil. Ya sisi positif yang bisa saya ambil, menjadi single parent itu harus
tau semuanya, minimal harus tau harus menghubungi siapa saat ada case.
Ya, dari mulai kunci pintu yang patah, handbreak mobil yang
pecah, kunci mobil yang tertinggal di dalam mobil, dan hal-hal kecil yang
sering membuat saya harus meneteskan air mata dulu, panic dulu, tapi
alhamdulillaj langsung istighfar, bahwa masih ada sang maha, yang maha
melindungi hambanya, maha tau kebutuhan hambanya, dan yakin sekali bahwa semua
cobaan yang diberikan takkan melebihi kemampuan hambanya